Sertifikasi Bangunan Hijau
Bangunan hijau adalah bangunan yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Bangunan hijau bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, sekaligus meningkatkan kinerja dan kenyamanan bagi penghuni dan pengguna bangunan.
Baca juga Artikel: Sistem Ventilasi pada Kendaraan: Menjaga Kualitas Udara dalam Kendaraan
Salah satu aspek penting dalam bangunan hijau adalah ventilasi, yaitu proses pertukaran udara antara dalam dan luar bangunan. Ventilasi berfungsi untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan, mengatur suhu dan kelembaban, serta menghilangkan polutan, bau, dan kelebihan uap air.
STANDAR SERTIFIKASI BANGUNAN HIJAU YANG POPULER DI DUNIA
Ventilasi memiliki peran penting dalam mendapatkan sertifikasi bangunan hijau seperti LEED, BREEAM, atau Green Star. Sertifikasi bangunan hijau adalah pengakuan atas kinerja lingkungan suatu bangunan yang diberikan oleh lembaga independen berdasarkan standar tertentu. Beberapa standar sertifikasi bangunan hijau yang populer di dunia adalah:
- LEED (Leadership in Energy and Environmental Design), yang dikembangkan oleh U.S. Green Building Council (USGBC) sejak tahun 1998. LEED menilai bangunan berdasarkan kategori seperti lokasi dan transportasi, efisiensi air, energi dan atmosfer, material dan sumber daya, kualitas lingkungan dalam ruangan, inovasi, dan prioritas regional.
- BREEAM (Building Research Establishment Environmental Assessment Method), yang dikembangkan oleh Building Research Establishment (BRE) di Inggris sejak tahun 1990. BREEAM menilai bangunan berdasarkan kategori seperti manajemen, kesehatan dan kenyamanan, energi, transportasi, air, material, limbah, penggunaan lahan dan ekologi, polusi, serta inovasi.
- Green Star, yang dikembangkan oleh Green Building Council of Australia (GBCA) sejak tahun 2003. Green Star menilai bangunan berdasarkan kategori seperti manajemen, lokasi dan transportasi, energi, emisi, air, material, kualitas lingkungan dalam ruangan, inovasi, serta aspek sosial dan ekonomi.
PENGARUH VENTILASI PADA NILAI BANGUNAN HIJAU
Setiap standar sertifikasi bangunan hijau memiliki kriteria dan metode penilaian yang berbeda-beda. Namun secara umum, ventilasi berpengaruh terhadap beberapa aspek penilaian seperti:
- Dalam energi, ventilasi alami mengurangi konsumsi energi untuk pendinginan dengan memanfaatkan angin. Ventilasi mekanis menggunakan sistem pemulihan panas untuk pemanasan. Ventilasi yang efisien memberi nilai tambahan dalam penilaian energi.
- Kualitas lingkungan dalam ruangan dipengaruhi ventilasi; ventilasi baik mengurangi polutan seperti CO2, PM2.5, VOC, dan radon, serta mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri. Bangunan dengan ventilasi baik mendapat poin lebih dalam penilaian kualitas lingkungan.
- Ventilasi juga menjadi inovasi dalam desain bangunan hijau, misalnya, ventilasi hibrida yang menggabungkan alami dan mekanis. Bangunan inovatif mendapatkan nilai tambahan dalam penilaian inovasi.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ventilasi memiliki peran penting dalam mendapatkan sertifikasi bangunan hijau seperti LEED, BREEAM, atau Green Star. Ventilasi dapat menjadi salah satu faktor yang menentukan kinerja lingkungan suatu bangunan, terutama dalam hal energi, kualitas lingkungan dalam ruangan, dan inovasi. Oleh karena itu, perancang bangunan hijau harus mempertimbangkan aspek ventilasi secara cermat dan komprehensif dalam proses rancang bangun suatu bangunan.
Semoga artikel ini bermanfaat. Dan jika Anda membutuhkan informasi lebih jelas perihal exhaust fan untuk mencukupi kebutuhan sirkulasi bangunan Anda, kami siap bantu.
Silakan hubungi kami langsung di 081232339308 untuk mendapatkan penawaran blower dan kipas menarik dari kami. Atau bisa langsung mengunjungi Official Store Kami di SHOPEE.
Selain itu kami juga menyediakan banyak produk blower dan fan lainnya. Silahkan cek DISINI.
Related Images:
